1. Digital Marketing

Cari Tahu Apa Itu CMS, Fungsi, Manfaat, & Contohnya

Saat ini, hadirnya CMS membuat proses membuat dan mengolah website menjadi semakin mudah. Sebelum membahas secara detail tentang CMS, mari kita cari tahu dulu kepanjangan dari CMS. Kepanjangan dari CMS adalah content management system atau sistem manajemen konten.

Pada kesempatan ini, Teknohacks akan menjelaskan secara lengkap tentang apa itu CMS, cara kerja, contoh CMS, fungsi CMS dan masih banyak lagi. Mari simak pembahasannya di bawah ini!

Apa Itu CMS?

CMS adalah sebuah sistem perangkat lunak yang dapat membuat serta mengelola website dengan mudah tanpa membutuhkan skill coding. Sistem manajemen konten memberikan kemudahan dalam mengatur fitur, tampilan, dan cara kerja website dengan praktis.

Apa Itu CMS? (sumber: Studio93)
Apa Itu CMS? (sumber: Studio93)

User interface yang tersedia pada CMS berupa menu yang dibutuhkan untuk mengatur website agar sesuai dengan kebutuhan. Menu yang tersedia dapat membantu user untuk membuat serta mengelola halaman atau postingan konten, mengunggah gambar, mengatur tampilan website, menambahkan fitur website, dan menambahkan pengguna.

Content management system memiliki dua jenis, yaitu self hosted dan hosted CMS. Self hosted CMS adalah salah satu cara menjalankan content management system menggunakan hosting pribadi secara mandiri. Sedangkan, hosted CMS adalah sistem manajemen konten yang tidak membutuhkan instalasi.

Selain memberikan kemudahan, CMS juga memiliki kemampuan untuk membuat beragam jenis web, seperti landing page, online shop, company profile dan sebagainya. Sistem ini mampu memberikan pengalaman dalam mengelola audiens di semua platform secara totalitas, contohnya adalah email, mobile application dan media sosial.

Cara Kerja CMS

Suatu website modern terbagi menjadi dua bagian, yaitu front end dan back end. Front end adalah bagian web yang dapat diakses oleh pengunjung, contohnya postingan artikel, gambar, video dan halaman situs. Pada bagian ini biasa dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML. Sedangkan, untuk mempercantik tampilan website menggunakan CSS dan JavaScript.

Sementara itu, bagian back end adalah suatu bagian yang meliputi database dan fungsi website. Artinya, seluruh konten disimpan pada database dan terintegrasi dengan front end. Sehingga, setiap visitor dapat melihat dan merasakan fungsionalitas web tersebut.

Fungsionalitas pada back end dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, Python, dan sebagainya. Dalam hal ini, penggunaan CMS menjadi sangat praktis karena user tidak perlu coding untuk membuat front end dan back end. CMS juga sudah sangat user friendly sehingga bisa diakses melalui berbagai perangkat, misalnya laptop, ipad dan smartphone.

Pada sistem ini, pengguna dapat menggunakan konten editor yang berfungsi untuk membuat postingan, halaman, dan memposting seluruh konten. Sementara itu, pengguna juga bisa melakukan konfigurasi pengaturan dengan menggunakan menu drop down, check box dan lainnya.

CMS mendukung user dalam mengunggah postingan secara otomatis tanpa perlu dilakukan secara manual. Pengguna hanya perlu klik publish dan tunggu beberapa saat, kemudian postingan akan muncul di halaman website.

Beberapa Contoh CMS

Terdapat beberapa contoh CMS yang dapat digunakan secara gratis atau berbayar. Setiap aplikasi yang gratis maupun berbayar, tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan dari sisi fitur dan fungsionalitasnya.

1. Joomla

Sistem ini memiliki fitur bawaan yang tidak dimiliki CMS lain, salah satu contohnya adalah mendukung multi bahasa. Fitur tersebut mendukung berbagai bahasa tanpa harus melakukan instalasi terlebih dahulu. Hal ini yang membuat Joomla sangat cocok untuk digunakan.

Hadirnya fitur multi bahasa membuat IKEA memilih menggunakan CMS dari Joomla. Selain multi bahasa, Joomla juga memiliki fitur lainnya, yaitu Gzip compression. Fitur tersebut dapat membantu Joomla dalam mengecilkan ukuran file secara otomatis, sehingga kecepatan loading website menjadi optimal.

2. WordPress

Logo WordPress

WordPress merupakan salah satu sistem open source yang paling banyak digunakan karena kemudahannya. CMS ini sering digunakan sebagai blog yang menggunakan PHP serta database MySQL.

Dengan menggunakan sistem ini, pengguna dapat mengatur seluruh konten, mulai dari pembuatan artikel, desain dan proses perilisan. Keuntungan yang didapatkan ketika menggunakan WordPress CMS adalah memiliki plugin yang berfungsi untuk mengembangkan tampilan dan mendukung proses optimasi.

Sementara itu, terdapat berbagai templates yang tersedia untuk mempermudah pengguna dalam membuat tampilan page atau section website. Tidak hanya itu, WordPress memberikan kemudahan dalam proses impor data.

3. Drupal

Drupal memiliki plugin sebanyak 47.000 yang dapat mengelola serta menambah fitur website dengan mudah. Sistem ini juga memiliki ribuan tema dalam repositorinya. Selain itu, CMS ini dibuat untuk mengatasi jumlah visitor yang banyak sehingga dapat meminimalisir down pada situs web.

Website yang menggunakan Drupal akan lebih stabil ketika banyak visitor. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa NASA dan Tesla memilih Drupal sebagai CMSnya. Di sisi lain, sistem manajemen konten yang satu ini menjadi target hacker karena jumlah penggunanya sedikit.

4. Blogger

Logo Blogger

Blogger CMS adalah salah satu content management system terbaik yang dimiliki oleh Google. Sebab, sistem ini memberikan kemudahan dalam melakukan setup dan penggunaan. Bagi pengguna yang ingin mulai menggunakan Blogger, hanya perlu memiliki akun Google saja. Maka dari itu, keamanan dan kecepatan yang dimilikinya sudah tidak diragukan lagi.

CMS ini memiliki keunggulan, seperti sudah terintegrasi dengan layanan Google secara mudah. Kemudahan dapat dirasakan ketika menghubungkan Blogger dengan Google Search Console yang hanya membutuhkan beberapa menit saja.

Namun, template yang ditawarkan oleh sistem manajamen konten ini tidak sebanyak CMS lain. Meski begitu, pengguna dapat memilih opsi lain dengan cara mencari pihak ketiga di internet.

5. Magento

Logo Magento

Magento CMS adalah salah satu content management system yang biasa dijadikan sebagai website e-commerce. Oleh sebab itu, sistem yang satu ini memberikan fitur yang cocok untuk online shop, seperti product management, pengelolaan harga, dan masih banyak lagi.

Sistem laporan yang disediakan sudah support secara built-in. Pada fitur tersebut, pengguna dapat melihat jumlah akun yang terdaftar, pembayaran dan sebagainya. Magento menawarkan fitur yang dapat menyesuaikan online shop untuk pengguna dari berbagai negara dengan mata uang berbeda. Fitur tersebut disebut multilingual dan multi currency.

CMS Magento dapat meminimalisir loading lambat ketika banyak visitor yang berkunjung ke web tersebut.

Fungsi CMS

Fungsi utama CMS adalah sebagai tempat atau wadah dalam pengelolaan konten. Biasanya, web yang menggunakan CMS adalah yang menyajikan banyak konten, contohnya blog. Platform satu ini memberikan kemudahan dalam melakukan pengeditan artikel secara cepat.

Selain mendapatkan kemudahan, content management system ini bisa menjaga kualitas desain website. Tampilan website yang bagus menjadi nilai tambah bagi suatu situs untuk menarik minat dari visitor.

Manfaat CMS

Setelah mengetahui pembahasan sebelumnya, kali ini Teknohacks akan membahas tentang manfaat CMS.

1. Mempermudah Proses Membuat Website

Manfaat pertama CMS adalah mempermudah proses pembuatan website. Berkat kemudahan yang diberikan, user tidak perlu mendalami bahasa pemrograman untuk bisa membuat situs web. Selain itu, pengguna dapat memangkas biaya pengeluaran karena tidak perlu membayar seorang web developer.

Platform ini sangat cocok bagi pengguna yang tidak ingin membangun sebuah situs website dari awal. Karena, mayoritas sistem manajemen konten memberikan kemudahan dalam membangun website yang sesuai dengan keinginan.

2. Membuat Manajemen Konten Menjadi Lebih Efisien

Salah satu daya pikat CMS adalah manajemen konten menjadi lebih efisien. Hal ini diwujudkan dengan hadirnya kategori serta tag untuk membedakan halaman dan postingan. Selain itu, terdapat fitur library untuk menyimpan serta mengelola gambar.

Content management system memiliki fitur embed untuk menampilkan media dari berbagai platform, diantaranya media sosial dan video Youtube. Hal tersebut mempermudah pengguna dalam membuat konten multimedia.

3. Meminimalisir Terjadinya Website Error 

Website pada umumnya dibuat dengan cara coding, sehingga dapat terjadi error jika salah menuliskan kode pemrograman. Berbeda dengan CMS, kendala tersebut tidak akan terjadi karena setiap kode pemrograman sudah diuji terlebih dahulu agar dapat berjalan baik. Apabila terjadi error, maka pihak pengembang CMS akan melakukan update, baik dari sisi plugin atau secara keseluruhan.

4. Memaksimalkan Kerja Website

Proses ini dapat dilakukan oleh pengguna dengan melakukan pengecekan kecepatan website, SEO dan manajemen konten. Dengan hadirnya berbagai macam ekstensi dan plugin, pengguna akan sangat terbantu dalam menyusun berbagai konten secara lebih komprehensif.

Kelebihan Dari Penggunaan CMS

Kelebihan dari penggunaan CMS adalah:

  • Memudahkan dalam membangun situs web.
  • Tidak membutuhkan keahlian coding.
  • Menggunakan berbagai plugin serta ekstensi dalam membangun web page.
  • Memiliki fitur manajemen user.
  • Menyediakan berbagai template design.

Kekurangan Dari Penggunaan CMS

Kekurangan dari penggunaan CMS adalah:

  • Kurang fleksibel dalam pembuatan situs web, apabila dibandingkan dengan yang menggunakan coding.
  • Dapat terjadi loading lambat, sehingga mempengaruhi proses optimasi.

Cara Menginstall CMS

Cara Menginstall CMS (sumber: Pexels)
Cara Menginstall CMS (sumber: Pexels)

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan instalasi dan menggunakan content management system. Cara pertama menginstall CMS adalah carilah penyedia layanan hosting yang menyediakan web server. Web server bertugas untuk menyimpan file serta database yang dibutuhkan oleh website.

Pilihlah penyedia layanan hosting yang support dengan berbagai CMS. Setelah memilih, langkah berikutnya yaitu menentukan domain. Domain merupakan nama website yang terintegrasi dengan hosting.

Terakhir, melakukan instalasi CMS melalui cPanel. Saat ini, banyak penyedia layanan hosting yang memberikan kemudahan dalam melakukan instalasi CMS hanya dengan beberapa klik. Setelah semua proses sudah dilakukan, tambahkan konten dan lakukan kustomisasi tampilan agar sesuai dengan keinginan.

Baca juga: Belajar Copywriting: Pengertian, Cara Belajar, & Contohnya

Demikian pembahasan kali ini mengenai CMS. Dengan mengetahui fungsi dan manfaatnya, diharapkan Anda mampu merintis dan mengelola website secara lebih mudah dan cepat. Jangan lupa juga untuk nantikan pembahasan menarik lainnya dari Teknohacks.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Cari Tahu Apa Itu CMS, Fungsi, Manfaat, & Contohnya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Pesatnya perkembangan teknologi memberikan banyak sekali kemudahan dalam tata kehidupan manusia. Nah, salah satu bentuk perkembangan teknologi yang memiliki peran vital untuk memudahkan pekerjaan adalah NOC. NOC adalah istilah yang berkaitan dengan jaringan komputer. Jika Anda merupakan calon pengguna atau penyedia layanan pusat data, maka NOC adalah istilah yang penting untuk dipahami. Oleh karena itu, […]
    WiFi 6 adalah evolusi baru dalam teknologi koneksi nirkabel yang menjanjikan peningkatan luar biasa dalam kecepatan, kapasitas, dan stabilitas. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang WiFi 6, keunggulannya, perbedaan dengan WiFi sebelumnya, implementasinya dalam kehidupan sehari-hari, serta tantangan dan masa depannya. Pengenalan tentang WiFi 6 Apa itu WiFi 6? WiFi 6, juga […]

    Trending

    Dalam dunia digital marketing, terdapat strategi yang disebut STP atau Segmentasi, Targeting, dan Positioning. Terdapat tiga tahapan dalam pendekatan pemasaran tersebut yaitu segmentasi, targeting, dan positioning itu sendiri. Para pebisnis tentunya perlu mengetahui konsep dari segmentasi targeting positioning agar bisa menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini! Apa itu Segmentasi, […]
    Saat mengunjungi sebuah website, pengguna bisa melihat apakah situs yang pengguna kunjungi itu aman atau tidak dengan melihat keterangan kolom bar address pada browser. Pada bagian tersebut, bisa dilihat apakah website menggunakan protokol standar http atau https. Lalu, apa sebenarnya perbedaan http dan https? Mari simak artikel teknohacks kali ini hingga selesai! Apa itu HTTP […]
    Target audience merupakan kelompok konsumen khusus yang memiliki potensi tertinggi dan tertarik dengan produk atau layanan yang Anda tawarkan. Oleh karena itu, sasaran pasar atau audiens target ini harus menjadi fokus dalam kampanye periklanan Anda. Strategi pemasaran untuk mencapai target pasar biasanya dapat didasarkan pada beberapa kriteria, seperti usia, lokasi, jenis kelamin, pendapatan, socioeconomic status, […]
    Menjadi wirausahawan adalah impian bagi banyak orang. Namun, sebelum memulai usaha, penting untuk memahami perbedaan wirausaha dan kewirausahaan. Banyak yang mengira bahwa wirausaha dan kewirausahaan sebagai dua hal yang sama. Walaupun, wirausaha dan kewirausahaan adalah dua hal yang saling berkaitan, kedua istilah tersebut memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Penasaran apa perbedaan wirausaha dan kewirausahaan? Simak […]