Bagi seorang developer, tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah debug. Akan tetapi, istilah tersebut kurang familiar di kalangan orang biasa. Debug adalah salah satu bagian terpenting dalam programming. Istilah ini sering ditemukan pada website maupun aplikasi.
Kali ini, Teknohacks akan mengajak Anda untuk mencari tahu secara detail tentang apa itu debug, pentingnya melakukan debugging, proses debug, jenis jenis dan manfaat. Mari simak pembahasannya di bawah ini.
Daftar Isi
Apa Itu Debug?

Sebelum membahas pengertian debug secara lengkap, Teknohacks akan memberikan informasi mengenai arti debug. Debug berasal dari kata bug yang memiliki arti serangga. Istilah ini mulai populer ketika seseorang mengalami masalah pada komputernya dan masih populer hingga saat ini. Untuk arti debug sendiri, yaitu sebuah proses perbaikan bug.
Pengertian debug secara rincinya adalah sebuah aktivitas identifikasi dan penghapusan bug atau error di dalam kode pemrograman yang bisa menyebabkan sistem tidak dapat bekerja dengan baik. Biasanya, bug akan muncul ketika seseorang melakukan beberapa aktivitas di dalam sistem, seperti login, input data dan logout.
Munculnya bug di dalam sebuah aplikasi disebabkan oleh sistem pengkodean yang rumit serta kompleks. Apabila terjadi satu kesalahan dalam penulisan kode, bisa berpengaruh pada program. Tidak heran, jika seorang developer bisa memakan waktu lebih lama ketika mengatasi bug dibandingkan menulis kode program itu sendiri.
Dalam pengembangan perangkat lunak, debug adalah proses multi step. Di dalamnya terdapat beberapa aktivitas, diantaranya mencari error, menemukan sumber error dan memperbaiki error agar program terbebas dari bug.
Pentingnya Melakukan Debug
Melakukan debug adalah hal yang wajib dilakukan ketika membangun atau mengembangkan sebuah situs web atau aplikasi. Tujuan utama dalam melakukan debug adalah untuk menghilangkan error. Selain itu, proses ini mempunyai beberapa manfaat, diantaranya:
- Mampu mendeteksi error lebih awal.
- Proses maintenance bisa dilakukan dengan cepat.
- Terhindar dari kesalahan dalam penulisan kode.
- Bisa memberikan informasi struktur data secara lengkap.
- Dapat membantu programmer dalam mengurangi informasi kode yang tidak berguna.
- Mampu mencegah hacker.
- Programmer dapat terhindar dari proses testing yang sulit.
Proses Dalam Debug Atau Debugging

Setelah memahami pembahasan sebelumnya, kali ini Teknohacks akan membahas tentang proses debugging.
1. Mereproduksi Bug
Proses pertama debug adalah memproduksinya. Bug dapat diproduksi dengan cara mendokumentasikan semua issue.
Selain itu, terdapat beberapa tujuan mengapa proses ini sangat penting, diantaranya:
- Developer bisa menentukan skala prioritas dalam penyelesaian error.
- Error bisa ditangani dengan tim yang tepat.
- Bisa memetakan bug.
- Dapat diuji coba di berbagai perangkat.
Ketika bug sudah masuk ke dalam proses produksi, maka developer sudah mengetahui bug apa saja yang harus dituntaskan.
2. Mengidentifikasi Kesalahan
Tujuan mengidentifikasi kesalah adalah untuk mengetahui letak error serta cara mengatasinya. Kesalahan ini biasanya terjadi ketika melakukan uji coba program. Lakukanlah identifikasi kesalahan secara menyeluruh agar proses debugging lebih efisien dan tidak ada lagi error.
3. Mencari Lokasi Kesalahan
Setelah melakukan identifikasi kesalahan, selanjutnya adalah mencari lokasinya. Contohnya, di menu navigasi, tombol perintah dan masih banyak lagi. Itulah alasan mengapa proses identifikasi kesalahan pada saat uji coba penting dilaksanakan. Sebab, lokasi kesalahan akan terdeteksi pada saat itu juga.
4. Menganalisis Kesalahan
Untuk menganalisis kesalahan, sebaiknya menggunakan metode bottom up atau analisis dari kode paling mudah di lokasi error. Tujuan menggunakan metode bottom up adalah untuk mengetahui kesalahan lainnya agar bisa meminimalisir risiko error tambahan.
5. Menampilkan Hasil Analisis
Setelah melakukan analisis kesalahan, selanjutnya adalah menampilkan hasil analisis agar tidak ada lagi error lainnya yang mungkin saja akan muncul pada software, sistem atau aplikasi. Hasil analisis dapat ditampilkan dengan cara menulis tes otomatis pada lokasi kesalahan dengan bantuan kerangka kerja. Setelah melakukan pengujian dan tidak ada error, maka bisa lanjut ke tahap berikutnya.
6. Melakukan Debugging
Apabila menemukan banyak bug, developer dapat mengumpulkan terlebih dahulu semua kode yang ingin diperbaiki. Setelah itu, lakukan proses pengujian di setiap kode yang ingin diubah.
7. Memperbaiki Skrip
Masukkan semua kode pemrograman yang sudah diupdate dan juga sudah lolos pengujian ke dalam kerangka kerja. Jangan lupa untuk periksa kembali semua kode dan lakukan testing ulang agar program berjalan dengan baik.
Jenis-jenis Debug
Terdapat 3 jenis debug, diantaranya software development, hardware development dan computer science. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Software Development
Di dalam software development, debug adalah salah satu bagian dari proses testing perangkat lunak serta termasuk ke dalam bagian integral dari seluruh cycle. Software development bertugas untuk memproduksi sistem agar dapat berjalan dengan baik.
2. Hardware Development
Jenis kedua debug adalah hardware development. Hardware development adalah suatu proses debug dalam mencari komponen perangkat keras yang belum dikonfigurasi dengan benar.
3. Programming dan Computer Science
Jenis terakhir debug adalah programming dan computer science. Jenis ini memiliki tugas untuk mengatasi kesalahan agar sistem atau aplikasi dapat berfungsi dengan baik dan tidak lagi terjadi error. Selanjutnya, melakukan pengujian kembali agar kode pemrograman terhindar dari bug.
Manfaat Debug

Debug memiliki banyak manfaat yang bisa digunakan dalam mengatasi kesalahan ketika membuat sistem atau website. Berikut 3 manfaat debug.
1. Mengidentifikasi Status Fungsi Pada Program
Banyak developer yang memasukkan kode pemrograman secara lengkap tanpa memperhatikan struktur data. Sehingga, dapat menyebabkan kesalahan pada sistem yang sedang dibangun.
Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya developer harus mengetahui terlebih dahulu tentang fungsi mana saja yang digunakan agar tidak mengalami perubahan pada sistemnya.
2. Terhindar Dari Kesalahan Penulisan Kode
Manfaat kedua debug adalah terhindar dari kesalahan penulisan kode. Kesalahan yang sering terjadi, diantaranya kode belum ditutup dengan titik koma ataupun tanda kurung dan salah menulis fungsi pemrograman.
3. Meningkatkan Keamanan Program
Proses debug mampu mengidentifikasi kelemahan kode program, termasuk masalah keamanan. Apabila seorang programmer melakukan debug di lokasi masalah, maka program akan menjadi lebih aman.
Baca juga : Apa Itu Bootstrap: Pengertian, Fungsi, & Cara Menggunakannya
Dari pembahasan di atas, kita dapat melihat bahwa debug adalah salah satu solusi untuk mengamankan seluruh kode pemrograman yang sudah dibuat. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan Anda. Sampai jumpa di artikel berikutnya!
Tidak ada komentar