Perkembangan teknologi telah membuka peluang baru dalam bisnis, khususnya di bidang online. Bisnis online sudah berkembang di Indonesia seiring dengan tumbuhnya kebiasaan baru pada masyarakat, terutama dalam berbelanja. Terdapat beberapa jenis bisnis online, dropshipper adalah salah satunya.
Siapapun bisa memulai bisnis dengan menjadi seorang dropshipper, alasannya karena tidak perlu modal dan sangat minim resiko. Ada beberapa orang menjadikan bisnis dropship sebagai pekerjaan utama. Selain itu, ada juga sebagai pekerjaan sampingan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Di sisi lain, sangat mudah dalam memulainya. Bagi yang belum tahu arti dropshipper, mari simak penjelasan berikut.
Daftar Isi
Apa Itu Dropshipper?

Pada dasarnya, arti dropshipper adalah seseorang yang berjualan dengan sistem dropship (memasarkan kembali sebuah produk melalui marketplace). Para pelaku dropship biasanya tidak memiliki toko fisik. Penjualan dilakukan melalui e-commerce, seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan sebagainya.
Tidak hanya melalui e-commerce, seorang dropship bisa juga menggunakan media sosial untuk menjangkau pasar agar lebih luas. Jika mendapat order, mereka hanya meneruskan kepada produsen, kemudian menunggu produknya dikirim ke customer.
Modal yang dibutuhkan kecil, tergantung pada pemilihan produk. Jika memilih produk handphone, maka membutuhkan modal sebanyak 1 sampai 5 juta. Oleh karena itu, Anda bisa memilih produk dengan modal kecil untuk mengawali karir di bidang ini.
Perlu diingat, seorang dropship tidak perlu menyetok barang karena sudah adanya kerja sama dengan produsen atau supplier. Dengan menggunakan sistem ini sangat menguntungkan, baik untuk produsen, dropshipper maupun konsumen.
Saat ini, beberapa e-commerce Indonesia sudah mendukung sistem dropship, salah satunya Tokopedia.
Perbedaan Dropshipper & Reseller

Dropshipper serta reseller memiliki satu tujuan, yaitu menjual serta memasarkan produk dari produsen melalui e-commerce atau media sosial. Kebanyakan orang salah paham dan menganggap keduanya sama. Namun, nyata terdapat perbedaan antara seorang dropship dan reseller. Perbedaan pertama adalah stok barang. Umumnya, reseller harus memiliki stok barang, sedangkan dropshipper tidak.
Perbedaan kedua adalah modal. Seorang reseller cenderung membutuhkan modal lebih besar dibandingkan dropshipper. Modal seorang reseller biasanya digunakan untuk menyetok barang karena mereka tidak bekerja sama secara langsung dengan produsen atau supplier.
Selanjutnya, perbedaan juga dapat dilihat dari segi marketing. Reseller dapat mengatur strategi marketing sesuai dengan kreativitas. Sedangkan, dropshipper terbatas karena sudah tersedia di marketplace atau media sosial.
Perbedaan terakhir yaitu pengemasan. Reseller harus mengemas sendiri barangnya. Sedangkan, dropshipper tidak perlu melakukan pengemasan karena semua kegiatan dilakukan oleh supplier.
Keuntungan Menjadi Dropshipper
Setiap kegiatan memiliki keuntungan. Seorang dropship memiliki 4 keuntungan, yaitu tidak perlu modal besar, bisa dilakukan di rumah, resikonya minim dan mudah dilakukan. Mari simak penjelasan berikut.
1. Tidak Perlu Modal Besar
Bisnis dropship tidak perlu modal besar karena hanya membutuhkan handphone serta kuota internet. Contohnya adalah harga dari produsen Rp50.000 kemudian pebisnis dropship menjual seharga Rp150.000 dan keuntungannya Rp100.000.
Apabila ingin memperbanyak penjualan, keluarkan sedikit biaya untuk beriklan. Biaya iklan di marketplace sangat terjangkau, tergantung pada bounce rate. Semakin tinggi bounce rate maka semakin mahal biayanya.
2. Bisa Dilakukan Di Rumah
Dengan bermodalkan handphone dan kuota internet, bisnis dropship dapat dilakukan dari mana saja dan kapan saja alias fleksibel.
3. Resikonya Minim
Tidak perlu memikirkan stok barang jika kurang laku karena sistem ini dibuat untuk pemasaran produk.
4. Mudah Dilakukan
Setiap orang memiliki kesempatan menjalani bisnis seperti ini karena tidak membutuhkan keterampilan khusus. Terlebih lagi, fitur marketplace sendiri sudah user friendly sehingga mudah untuk digunakan.
Cara Menjadi Dropshipper
Cara menjadi pelaku dropship sangat mudah, tanpa syarat dan ketentuan. Mari simak selengkapnya berikut ini.

1. Pilih Produk untuk Dijual
Ada beberapa tips dalam memilih produk, diantaranya: pilihlah satu kategori barang agar rapi dan fokus sehingga reputasi toko lebih baik. Hindari barang yang mudah rusak, jual barang yang sedang viral dan pilihlah barang yang tahan lama.
2. Cari Supplier yang Terpercaya dan Berkualitas
Mencari supplier terpercaya dan berkualitas merupakan kunci utama. Supplier terpercaya dan berkualitas dapat ditemukan di seluruh marketplace Indonesia. Apabila sudah menemukan supplier, selanjutnya adalah melihat statistik serta lokasi.
Pilihlah toko yang memiliki statistik bagus serta berada di satu wilayah. Contohnya, yaitu memiliki nilai kualitas produk, terdapat reputation levels serta kecepatan dalam merespon customer.
3. Tentukan Harga Jual yang Sesuai
Harga merupakan faktor terpenting dalam penjualan. Carilah produsen yang memberikan harga murah dengan kualitas baik. Apabila mendapatkan harga murah, menjadi sebuah keuntungan tersendiri. Misal, di marketplace rata-rata penjualan headset merk jete seharga Rp40.000 berarti pebisnis dropship harus menjual dengan harga sama atau lebih murah.
4. Siapkan Branding yang Menarik
Branding adalah salah satu cara mengidentifikasi suatu bisnis. Tujuannya untuk memberikan value kepada customer. Menyiapkan sebuah brand dapat meningkatkan brand awareness dan penjualan. Branding dapat dianalogikan sebagai seorang teman dengan kepribadian serta gayanya dituangkan dalam bentuk logo dan promosi.
5. Permudah Sistem Pemesanan
Selain pemilihan produk, produsen, harga dan branding, hal yang perlu dipersiapkan adalah kemudahan dalam pemesanan. Di zaman modern, marketplace dituntut untuk mempermudah sistem agar menarik perhatian konsumen. Semakin mudah sistemnya maka semakin banyak konsumennya.
6. Adakan Promosi yang Dapat Meningkatkan Penjualan
Promosi salah satu strategi marketing yang dapat meningkatkan penjualan. Pilihlah strategi yang sesuai dengan produk. Salah satu cara promosi agar tepat sasaran adalah membuat campaign marketing sesuai dengan produk yang dijual.
Baca juga: Apa Itu E-Commerce? Kenali Contoh, Jenis, & Manfaatnya
Perlu diingat, dropshipper dan reseller memiliki perbedaan, salah satunya terletak pada modal. Kamu juga perlu menentukan strategi marketing agar brand awareness serta penjualan bisnis dropship meningkat.
Demikian pembahasan tentang dropshipper. Semoga dapat memperluas wawasan Anda seputar bisnis. Jangan lupa untuk nantikan pembahasan menarik lainnya dari Teknohacks.
Tidak ada komentar