Perkembangan teknologi semakin hari semakin membaik. Hampir semua kegiatan dilakukan dengan teknologi. Bahkan teknologi telah mengubah proses bisnis dari offline menjadi online sehingga meningkatkan perekonomian di kala Pandemi COVID-19. Perkembangan teknologi telah membuka peluang baru dalam bisnis, khususnya di bidang online. E-commerce adalah salah satu bukti perkembangan teknologi saat ini.
Di Indonesia terdapat 4 contoh e-commerce, yakni Tokopedia, Shopee, Bukalapak serta Lazada. Mari simak penjelasan berikut.
Daftar Isi
Apa itu Electronic Commerce?

E-commerce adalah singkatan kata dari electronic commerce atau perdagangan secara elektronik. Layanan electronic commerce memiliki banyak keunggulan, salah satunya memberikan kemudahan dalam penggunaan.
Menurut Laudon dalam buku Management Information Systems, e-commerce adalah sebuah transaksi yang dilakukan customer dan pelaku bisnis dalam membeli atau menjual produk secara elektronik.
Sebanyak 88,1% pengguna internet di Indonesia menggunakan layanan electronic commerce. Melalui sistem ini, pelaku bisnis dapat menawarkan produk atau jasanya tanpa bertemu secara langsung. Customer bisa memilih serta membeli produk tanpa melihatnya secara langsung.
Electronic commerce juga memiliki sistem keamanan yang memadai. Selain itu, customer merasa lebih aman dalam bertransaksi.
Mengenal Berbagai Jenis E-Commerce
Setelah memahami pembahasan sebelumnya, di bawah ini terdapat jenis-jenis e-commerce, seperti C2A, C2C, C2B dan sebagainya. Mari simak selengkapnya berikut ini.

1. Consumer to Public Administration (C2A)
Jenis pertama adalah Consumer to Public Administration (C2A). Consumer to Public Administration ini berarti seorang pelaku bisnis yang menjual jasa kepada lembaga pemerintah sehingga menjalin kerjasama. Perlu diketahui jenis e-commerce C2A jarang ditemui di Indonesia. Jenis e-commerce C2A memiliki tujuan yaitu meningkatkan fleksibilitas, efisiensi serta transparan pada administrasi publik.
2. Consumer to Consumer (C2C)
Consumer to Consumer merupakan transaksi produk / jasa antara dua individu melalui platform online, seperti Tokopedia, Bukalapak serta Shopee.
3. Consumer to Business (C2B)
Consumer to Business adalah pelaku bisnis yang menjual produk / jasa kepada perusahaan, seperti pembuatan website, tulisan dan aplikasi. Freelancer termasuk dalam jenis C2B.
4. Business to Consumer (B2C)
Business to Consumer adalah sebuah perusahaan melakukan transaksi kepada konsumen. Contohnya adalah transmart serta preppstudio. Keuntungan jenis e-commerce model B2C adalah harga lebih terjangkau, proses jual beli dan pengiriman cepat.
5. Business to Business (B2B)
B2B merupakan jenis paling besar karena transaksi dilakukan antar perusahaan. Business to Business adalah sebuah perusahaan yang menjual produk / jasa kepada perusahaan lain. Contohnya adalah perusahaan media membeli komputer dari produsen.
6. Business to Public Administration (B2A)
Business to Public Administration adalah proses jual beli antara suatu perusahaan dengan pihak pemerintah. Contoh B2A adalah pajak.go.
7. Online to Offline (O2O)
Jenis terakhir adalah Online to Offline (O2O). Online to Offline merupakan merubah proses bisnis dari online menjadi offline. Contohnya adalah mataharimall.
Manfaat E-Commerce
Setelah memahami berbagai jenis e-commerce, berikut rangkuman singkat tentang manfaat e-commerce.

1. Membuka Kesempatan Usaha dengan Modal Kecil
Manfaat e-commerce pertama yaitu membuka kesempatan usaha dengan modal kecil. Kini dengan modal terbatas bisa membuka usaha di e-commerce menggunakan sistem dropship. Dropship adalah sistem penjualan yang menjual barang milik supplier tanpa membelinya terlebih dahulu.
Selain itu, dropshipper adalah orang yang berjualan dengan sistem dropship. Cara kerjanya adalah mencari supplier yang bisa diajak bekerjasama sehingga dapat memenuhi kriteria seperti harga produk lebih murah, melayani sistem dropship dan menyediakan informasi produk secara detail.
2. Membantu Pemilik Usaha Menjangkau Pasar yang Lebih Luas
Sistem yang memadai memudahkan pemilik usaha menjangkau pasar yang lebih luas tanpa perlu memikirkan strategi marketing. Selain itu, bisa meningkatkan brand awareness agar lebih baik. Jangkauan yang luas dan pengiriman cepat menjadi suatu kewajiban di era digital seperti sekarang ini.
3. Menyediakan Fleksibilitas Bagi Para Pelaku Usaha
Manfaat e-commerce terakhir adalah fleksibilitas. Pelaku usaha memiliki kemudahan dalam melakukan order atau melihat detail produk. Fleksibilitas tercipta agar pengguna e-commerce Indonesia meningkat dari sebelumnya. Terlebih lagi, fitur dari Electronic Commerce sendiri sudah lengkap sehingga mudah untuk digunakan.
Top E-Commerce Indonesia 2020
Setelah mengetahui dan memahami pembahasan sebelumnya tentang manfaat e-commerce. Berikut ini terdapat 4 jenis Top E-Commerce Indonesia 2020.
1. Shopee

Shopee merupakan platform belanja online yang berdiri sejak tahun 2015 di Singapura dan 6 wilayah berbeda. Pada pertengahan tahun 2021 tepatnya pada bulan Agustus, Shopee berhasil meraih 26 juta Unique Daily Activers Users (DAU) atau pengguna aplikasi aktif harian.
Selain itu, pelayanan customer servicenya pun sangat memuaskan. Tidak heran jika pengguna aktifnya mencapai puluhan juta dalam satu hari. Dengan harga produk yang terjangkau merupakan alasan utama konsumen menggunakan Shopee.
Shopee Mall diluncurkan pertama kali di Taiwan pada bulan Juni 2017 dan memiliki lebih dari 11.000 penjual di 7 wilayah berbeda. Saat ini, pendapatan Shopee meningkat dua kali lipat. Pendapatan e-commerce ini mencapai US$ 4,5 miliar-US$ 4,7 miliar atau sekitar Rp 64,5 triliun-Rp 67,3 triliun.
Pasar utamanya yaitu Indonesia. Di shopee, kategori produk yang paling populer adalah kecantikan, peralatan rumah tangga serta fashion.
User Interface Shopee sangat user friendly, sehingga memudahkan dalam penggunaan. Terlebih lagi untuk pengguna baru. Shopee termasuk dalam contoh e-commerce serta berkategori decacorn karena memiliki valuasi tinggi.
Shopee memiliki sistem keamanan tinggi, seperti login menggunakan akun google, login dengan nomor handphone, login menggunakan akun facebook dan login dengan qr code. Shopee menerima berbagai macam jenis pembayaran dan pengiriman. Voucher yang ditawarkan shopee cukup banyak, terlebih lagi ketika ada event 12.12.
Lokasi kantor Shopee Indonesia terletak di Pacific Century Place Tower Lt. 26 Sudirman Central Business District Lot 10, Jl. Jend. Sudirman No.52-53, RT.5/RW.3, Kelurahan Senayan, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
2. Tokopedia

Pada 17 Agustus 2009, dua anak bangsa bernama William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison meluncurkan Tokopedia. Tokopedia merupakan platform atau aplikasi belanja online terbesar di Indonesia dengan valuasi US$8 miliar- US$10 miliar pada awal 2021 atau setara Rp112 triliun.
Perusahaan hasil karya anak bangsa terletak di lantai 52 Tokopedia Tower Ciputra World 2, Jl. Prof. DR. Satrio No.3, Kelurahan Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12950. Pada kuartal II tahun 2019, Tokopedia memiliki karyawan sebanyak 3.144 orang, lalu meningkat 9,13% menjadi 3.431 orang.
User Interface e-commerce yang satu ini sangat mudah dan identik dengan warna hijau. Saat ini, Tokopedia sedang gencar-gencarnya memberikan voucher dalam jumlah banyak. Voucher yang diberikan mulai dari potongan harga pengiriman hingga gratis ongkir. Teknik marketing seperti ini merupakan strategi yang tepat bagi Tokopedia karena customer mendapatkan keuntungan dalam bertransaksi.
3. Bukalapak

Bukalapak merupakan aplikasi belanja online yang identik dengan warna merah. Didirikan pada tahun 2010, tepatnya tanggal 10 Januari oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid. Pada saat itu, Bukalapak didirikan dengan tujuan awal memberi wadah bagi UKM di Indonesia. Bukalapak memiliki jumlah pengunjung sebanyak 34 juta per bulan.
Pada tahun 2012, Bukalapak mendapat kucuran dana dari Batavia Incubator dan GREE Ventures. Tahun 2021, Bukalapak melakukan IPO dan nilai transaksi saham pada bulan Agustus mampu menembus angka Rp 4,46 triliun.
Lokasi kantor Bukalapak terletak di Metropolitan Tower 22nd Floor, Jl. R.A. Kartini No.Kav. 14, RT.10/RW.4, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
4. Lazada

Top E-commerce Indonesia 2020 selanjutnya ditempato oleh Lazada. Lazada merupakan sebuah perusahaan perdagangan elektronik asal Singapura yang didirikan oleh Rocket Internet pada tahun 2011. Website Lazada launching di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam pada bulan Maret 2012. Lazada terdiri dari Tesco, Temasek Holdings, Summit Partners dan sebagainya.
Di Indonesia, kantor e-commerce ini terletak di Lazada Indonesia Capital Place, 20th And 21st Floor, Jl. Gatot Subroto No.Kav 18, RT.6/RW.1, Kelurahan Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Lazada memiliki jumlah pengunjung sebanyak 30 juta per bulan di bawah Bukalapak dan termasuk dalam contoh e-commerce.
Baca juga: Mengenal Arti, Peran, Jenis, & Cara Menjadi Influencer
Demikian pembahasan mengenai electronic commerce. Semoga dapat memperluas wawasan Anda seputar dunia ekonomi, khususnya digital marketing. Jangan lupa untuk nantikan pembahasan menarik lainnya dari Teknohacks.
Tidak ada komentar