Di dalam dunia digital marketing, landing page adalah suatu bagian yang harus diperhatikan dan dievaluasi. Dilansir dari halaman situs Hubspot, sebuah perusahaan yang memiliki 10 sampai 15 halaman arahan di dalam webnya akan mengalami kenaikan leads sebesar 55%.
Pada kesempatan ini, Teknohacks akan mengajak Anda untuk mencari tahu secara detail tentang apa itu landing page, jenis-jenis, contoh landing page, cara membuat landing page dan masih banyak lagi. Mari simak pembahasannya berikut ini.
Daftar Isi
Apa Itu Landing Page?
Halaman arahan atau landing page adalah salah satu halaman situs website yang dibuat khusus untuk iklan dengan menggunakan mindset marketing. Pada umumnya, halaman ini yang akan ditampilkan ketika visitor mengakses website dari hasil pencarian berbayar.
Komponen ini menjadi kesempatan berharga bagi perusahaan, salah satunya untuk untuk mendapatkan informasi pengunjung. Nantinya, pengunjung akan diminta untuk memasukkan data pribadi, seperti email, jenis kelamin, usia, nomor WhatsApp dan sebagainya.
Jenis-Jenis Landing Page

Umumnya, terdapat 2 jenis halaman arahan (landing page). Jenis pertama dari landing page adalah lead generation atau lead gen. Sedangkan, jenis kedua dari landing page adalah click-through. Berikut penjelasan singkat mengenai jenis-jenis landing page.
1. Lead Generation Landing Pages
Lead generation landing page adalah salah satu jenis halaman yang berfungsi untuk mengumpulkan data calon konsumen. Biasanya, data dalam bentuk nama, alamat email dan nomor WhatsApp. Data tersebut akan disimpan dan juga digunakan untuk merawat hubungan dengan calon konsumen.
Dengan menggunakan email maupun nomor WhatsApp, para pebisnis biasanya mengirimkan berbagai macam info promo, berita, artikel dan konten menarik lainnya. Jenis ini sangat sering digunakan dalam model bisnis B2B (Business to Business). Hal yang sama juga sering diterapkan dalam bisnis dengan produk atau layanan berbiaya tinggi, misalnya penyedia layanan hosting.
2. Click-Through Landing Pages
Click-through landing page adalah salah satu jenis yang sering ditemukan dalam e commerce maupun model bisnis B2B. Click-through biasanya menampilkan sebuah button sederhana. Button tersebut memuat tulisan “Belanja Sekarang”, “Daftar Sekarang” dan masih banyak lagi.
Tujuan click-through landing page adalah untuk menggiring visitor agar segera melakukan pembelian di situs web. Button yang terbatas mampu memperkecil kemungkinan visitor untuk “melompat” ke web page lainnya.
Fungsi Landing Page
Seperti pembahasan sebelumnya mengenai jenis jenis halaman arahan, landing page juga memiliki 2 fungsi utama. Fungsi pertama landing page adalah bisa digunakan untuk mengumpulkan data customer potensial atau biasa disebut leads. Leads inilah yang bertugas untuk menjaga bisnis agar tetap stabil. Kemudian, perusahaan mengharapkan calon konsumen ini untuk melakukan pembelian di masa mendatang.
Fungsi kedua landing page adalah membuat transaksi semakin cepat. Halaman arahan mampu meminimalisir distraksi dari menu dan button navigasi lain. Kendati demikian, landing page memberikan kemudahan kepada pengunjung untuk mengakses produk atau layanan yang ingin dibeli.
Perbedaan Landing Page & Homepage
Hasil pencarian Google terdiri dari 4 elemen, diantaranya:
- Search campaign (Google ads).
- Shopping campaign (Google ads).
- Pencarian organik.
- Featured snippet.
Poin nomor 3 (pencarian organik) dan 4 (featured snippet) bisa dicapai dengan menerapkan search engine optimization secara on page dan off page. Lain halnya dengan Google ads, pebisnis dapat mempersiapkan laman khusus agar customer menjadi lebih tertarik untuk membeli setelah mengklik iklan bisnis di search engine.
Hal tersebut yang mendasari bahwa suatu usaha harus menggunakan landing page agar tidak ditinggal oleh calon customer.
Keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Landing page memiliki dua fungsi khusus, sedangkan homepage memiliki fungsi umum. Homepage dapat dianalogikan sebagai bagian depan rumah. Fungsinya adalah menarik visitor untuk berkunjung ke website.
Landing page juga dapat dianalogikan sebagai ruangan khusus di dalam rumah. Entah itu ruang tamu atau ruang keluarga. Pada dasarnya, halaman arahan hanya mempunyai dua fungsi khusus, yaitu leads dan mempercepat transaksi.
Cara Membuat Landing Page

Setelah membahas perbedaan antara landing page dengan homepage, berikut ini terdapat beberapa cara membuat landing page.
1. Buat Headline yang Menarik
Headline merupakan rangkaian kata sehingga membentuk suatu kalimat yang mampu menarik perhatian pembaca dan isinya mewakili seluruh isi konten. Untuk mendapatkan headline yang bagus harus dibuat ringkas dan jelas.
2. Menggunakan Gambar atau Video
Menggunakan gambar maupun video sangat penting untuk dilakukan. Sebab, terdapat beberapa orang yang menyebutkan bahwa dari gambar bisa mewakili ribuan kata. Tambahkanlah video di dalam landing page agar konversinya meningkat.
3. Buat Deskripsi
Buatlah deskripsi yang menjelaskan tentang produk atau layanan secara singkat, jelas serta padat. Berikan informasi mengenai kelebihan, kekurangan dan perbandingan dengan kompetitor. Tambahkan juga gambar atau video untuk melengkapi deskripsi.
4. Menjelaskan Manfaat
Tambahkan manfaat produk atau layanan yang ditawarkan untuk meyakinkan visitor website serta penjelasannya dapat tersampaikan dengan lengkap. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menghindari tulisan yang panjang dan menggunakan kalimat yang singkat serta jelas.
5. Masukkan Testimoni
Salah satu cara meningkatkan konversi adalah dengan testimoni. Hadirnya testimoni dapat menambah kepercayaan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Berusahalah untuk meminta testimoni kepada konsumen setiap ada transaksi yang masuk. Biasanya, testimoni menggunakan screenshot dari percakapan melalui media sosial dan foto unboxing paket.
6. Berikan Tombol Call To Action
CTA atau Call To Action merupakan tombol ajakan untuk melakukan tindakan yang berujung pada transaksi. Tombol CTA biasanya memuat tulisan “Amankan Sekarang” dan “Beli Sekarang Juga”. Dalam penggunaannya dapat disesuaikan dengan produk atau jasa yang dijual. Selain itu, gunakanlah warna yang berbeda agar terlihat oleh konsumen.
Tools Untuk Optimasi Landing Page

Terdapat beberapa tools yang bisa digunakan untuk mengoptimalkan landing page. Tools ini bisa membantu pengguna dalam mempermudah konfigurasi dan penerapan. Mari simak pembahasan lengkapnya berikut ini.
1. Google Search Console
Google search console atau GSC dapat membantu dalam melakukan optimasi, seperti testing mobile friendly, optimasi keyword, optimasi website dan sebagainya. Selain itu, pengguna juga bisa melakukan page speed test dengan menggunakan Google developer.
2. WP Forms
WP forms atau WordPress forms merupakan page builder yang berfungsi untuk membuat halaman arahan hanya dengan fitur drag and drop saja. Tools ini mampu membangun multi page form yang berguna untuk mengumpulkan data lebih banyak dari pelanggan.
3. OptinMonster
OptinMonster adalah tools yang dapat mengkonversi visitor halaman arahan menjadi subscriber serta pelanggan. Keunggulan yang dimiliki tools ini untuk landing page adalah mudah digunakan, memiliki design yang dinamis dan sangat powerful.
4. Google Analytics
Tools terakhir untuk melakukan optimasi landing page adalah Google analytics. Google analytics merupakan tools yang mampu melakukan analisis pada halaman arahan untuk meningkatkan strategi pemasaran. Selain itu, tools ini juga bisa melacak demografis setiap visitor.
Contoh Landing Page
Berikut 2 contoh landing page yang bisa diterapkan dalam website.
1. Ruang Guru

Ruang Guru merupakan perusahaan pembelajaran yang sering digunakan oleh anak tingkat SD hingga SMA. di dalam landing page nya, terdiri dari beberapa tombol CTA, promosi, gambar,video dan masih banyak lagi.
2. Bibit

Bibit merupakan platform investasi reksadana yang memiliki pionir bernama robo advisor. Di dalam landing page nya, terdiri dari tombol CTA dan informasi seputar Bibit.
Baca juga : Mengenal Apa Itu Moodle: Pengertian, Fitur, & Cara Instalasi
Dari pembahasan di atas, kita dapat melihat bahwa landing page adalah sebuah halaman khusus yang berisi informasi seputar produk, layanan, penawaran dan sebagainya. Demikian pembahasan tentang landing page. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan Anda seputar website. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Tidak ada komentar