Pembelajaran di era digital semakin maju karena didukung dengan perkembangan teknologi. Moodle adalah salah satu bukti dari perkembangan teknologi di dunia pendidikan yang mendukung proses pembelajaran online. Saat ini, banyak platform online yang menunjang kebutuhan dalam bidang pendidikan.
Sebelum terjadi pandemi, Moodle sudah banyak digunakan oleh universitas. Software satu ini memiliki banyak fitur yang mendukung kegiatan pembelajaran virtual. Namun, sebenarnya apa itu Moodle? Untuk mengetahui lebih dalam, simak pembahasan lengkapnya berikut ini.
Daftar Isi
Apa Itu Moodle?

Moodle adalah sebuah perangkat lunak yang dibuat khusus untuk mendukung sistem manajemen pembelajaran online. Seseorang dapat menciptakan sebuah sistem pembelajaran, seperti e learning dengan menggunakan Moodle.
Selain itu, kepanjangan dari moodle adalah Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment. Moodle e learning termasuk dalam web based. Sebab, setiap kegiatan pembelajaran berupa materi, diskusi dan evaluasi bisa dilakukan melalui web dengan menggunakan peramban (browser).
Perangkat lunak yang satu ini bersifat open source berlisensi GNU (General Public License) dan bisa digunakan secara gratis. Hal ini bisa menjadi solusi dalam pembelajaran yang murah dan efektif.
Sistem manajemen pembelajaran dapat digunakan secara offline dengan melakukan instalasi pada server sekolah. Kemudian, warga sekolah dapat menggunakannya secara terbatas dengan bantuan LAN.
Apabila warga sekolah ingin menggunakannya secara online, maka harus terkoneksi dengan jaringan internet. Tidak hanya sekolah atau universitas saja yang menggunakan sistem ini, perusahaan pun memakai Moodle untuk membuat Workplace Learning.
Sistem manajemen pembelajaran dapat diinstall di berbagai operating system (OS), seperti Windows, Linux dan MacOS.
Fungsi Dari Moodle
Fungsi moodle adalah memudahkan dalam membangun tampilan platform pembelajaran online web based. Di sisi lain, sangat bermanfaat untuk model pembelajaran jarak jauh, seperti sekolah, perusahaan dan lembaga kursus.
Berbagai Fitur Moodle
LMS (Learning Management System) ini memiliki banyak fitur yang dapat menunjang berbagai kebutuhan untuk membangun e learning. Berikut ini Teknohacks akan membahas 6 fitur Moodle, diantaranya:

1. File Management
Fitur pertama Moodle adalah file management. File ini digunakan untuk menambahkan sebuah dokumen baru yang diberi nama sesuai dengan mata pelajaran setiap user. User hanya melakukan drag and drop saja, maka dokumen dapat bertambah secara otomatis.
Pilihan kedua adalah menambahkan resource dari materi pada kursus yang lain, seperti sebuah dokumen, folder atau URL.
2. Personalized Dashboard
Fitur kedua Moodle adalah personalized dashboard. Personalized dashboard merupakan sebuah dashboard yang intuitif serta sudah terintegrasi dengan baik. Pada menu halaman utama (beranda) telah tersedia informasi penting berupa daftar khusus, kalender kegiatan dan sebagainya.
Tampilan halaman utama (beranda) dapat dicustom secara bebas oleh pengguna sesuai dengan hak akses yang dimiliki. Terdapat tiga macam hak akses yang disediakan oleh sistem manajemen pembelajaran, yaitu administrator, guru, dan murid. Setiap hak ases memiliki fungsionalitas berbeda.
3. Peer Assessment
Fitur ini cukup unik karena pengajar dapat meminta peserta untuk memberikan penilaian terhadap temannya. Selain itu, peer assessment dapat diatur sesuai dengan keinginan pengajar dan melibatkan peserta untuk mendapatkan hasil yang baik.
4. Progress Tracking
Fitur keempat Moodle adalah Progress tracking. Fitur ini berfungsi dalam mengawasi dan memberikan hasil evaluasi terhadap setiap aktivitas pembelajaran. Sehingga, dapat memberikan penilaian yang sesuai berdasarkan data. Berikut terdapat fitur tracking yang digunakan pada Moodle.
- Course Completion
Fitur course completion merupakan materi yang telah ditandai secara manual maupun otomatis.
- Badges
Badges merupakan sebuah penghargaan yang diberikan kepada pengguna karena berhasil menyelesaikan materi dan tugas yang telah diberikan oleh pengajar.
- Grades
Grades merupakan sebuah penilaian yang diberikan ketika selesai dalam mengerjakan ujian.
- Activity Completion
Sebuah indikator yang menunjukkan pengguna telah menyelesaikan tugas. Proses ini dapat dilakukan secara otomatis maupun manual.
- Competencies
Competencies merupakan sebuah peringkat yang diberikan kepada pengguna sesuai dengan hasil belajar dan evaluasi.
5. Inline Feedback
Fitur yang satu ini berfungsi untuk memberikan koreksi pembelajaran yang dilakukan pengguna. File yang diupload pengguna bisa diberi catatan secara langsung. Pengajar tidak perlu repot memberikan koreksi terhadap hasil belajar dengan dokumen berbeda. Karena, hasil koreksi bisa langsung ditampilkan pada LMS tersebut.
6. Multimedia Integration
Fitur terakhir Moodle adalah multimedia integration. Pengertian dari multimedia integration adalah seluruh konten pembelajaran dapat terintegrasi dengan multimedia. Hal ini dapat membuat pengalaman belajar menjadi tidak membosankan.
Sistem manajemen pengajaran menyediakan multimedia berupa gambar dan video. Selain itu, konten tersebut bisa diatur dengan mudah melalui dashboard.
Kekurangan dan Kelebihan Moodle
Seperti aplikasi lainnya, Moodle juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang bisa dijadikan pertimbangan. Berikut penjelasan tentang kekurangan dan kelebihan Moodle e learning.

Kelebihan
1. Mobile Friendly
Kelebihan pertama Moodle adalah mendukung tampilan mobile friendly. Saat ini, penggunaan smartphone lebih banyak dibandingkan komputer atau laptop. Sehingga, compatibility browser sudah disesuaikan serta mendukung tampilan yang lebih responsif. Hal ini yang memudahkan user dalam mengakses materi belajar.
2. Tidak Dipungut Biaya
Pengguna dapat mengunduh Moodle secara gratis. Selain itu, pengguna juga bisa menggunakan dan mengembangkannya sendiri sesuai dengan kemampuan.
3. Cara Penggunaannya Mudah & Fleksibel
Kelebihan ketiga Moodle adalah setiap orang bisa menggunakan aplikasi ini tanpa perlu mempelajarinya dahulu, hanya menggunakan fitur drag and drop sudah dapat membuat platform e learning.
Tidak hanya itu, tampilan yang disajikan sangat intuitif dan dokumentasi yang tersedia cukup lengkap. Moodle sangat mendukung berbagai macam skalabilitas media pembelajaran yang dibuat.
4. Tersedia Berbagai Bahasa
Kelebihan keempat Moodle adalah pada sistem ini telah tersedia fitur localization yang mendukung banyak bahasa di dunia. Walaupun, bahasa Indonesia masih belum didukung secara penuh olehnya. Hal ini yang membuat user Moodle semakin meningkat karena kemudahannya dalam menerjemahkan bahasa.
5. Terdapat Berbagai Plugin
Secara bawaan, aplikasi ini menyediakan dukungan terhadap berbagai plugin untuk menambahkan fitur khusus. Moodle memiliki 1677 plugin yang tersimpan pada direktori untuk membantu kebutuhan komunikasi, administrasi dan penilaian.
6. Aman & Terintegrasi
Kelebihan terakhir Moodle adalah sistem keamanan yang dimiliki tidak perlu diragukan. Karena, sistem selalu melakukan update secara rutin untuk menjamin keamanan data pengguna. Kemudian, untuk menghindari praktik pencurian data pribadi.
Moodle memiliki fitur external collaborative tools yang berfungsi untuk melengkapi kursus online. Sehingga, dapat terintegrasi secara langsung dengan wiki, blog, dan forum dengan mudah.
Kekurangan
Kekurangan Moodle adalah harus memiliki keahlian di bidang IT untuk melakukan maintenance dan membutuhkan pemahaman lebih tentang sistem yang ada.
Cara Instalasi Moodle
Pengguna bisa melakukan instalasi Moodle dengan mengikuti langkah-langkah berikut.
- Sediakan hosting terlebih dahulu sebagai server untuk mengunggah Moodle agar dapat diakses oleh semua orang.
- Masukkan username dan kata sandi pada cPanel.
- Install Moodle. Opsi ini berada di bagian bawah cPanel atau pada Softaculous.
- Lakukan setup seperti berikut:
- Pilih versi Moodle.
- Pilih protocol “https://www”.
- Pilih domain.
- Pilih directory yang ingin dijadikan tempat untuk menginstall Moodle.
- Buat database.
- Pilih proses site setting, berikan nama serta deskripsi Moodle.
- Ubah ke mode default table pada database yang sudah dibuat sebelumnya.
- Buatlah admin account yang terdiri dari username, kata sandi, nama, dan email.
Cara Menggunakan Moodle
Moodle e learning dapat digunakan dengan tiga cara, yaitu self hosted, Moodlecloud dan WordPress integration.
1. Self Hosted
Self hosted merupakan seseorang yang menggunakan server pribadi dan mengelolanya secara mandiri. Hal ini bisa dilakukan dengan berlangganan hosting. Dengan layanan ini, user dapat menggunakan fitur Moodle secara maksimal.
Selain itu, user harus menggunakan layanan hosting yang sesuai dengan kebutuhan web e learning. Sebab, hosting biasa tidak akan bisa menahan beban kerja e learning. Moodle e learning memiliki beban lebih berat dibandingkan website biasa karena terdapat banyak orang yang mengakses platform tersebut secara bersamaan.
2. Dengan Moodlecloud
Moodlecloud merupakan server yang disediakan oleh Moodle HQ. Pengguna bisa menggunakan server ini secara gratis. Apabila pengguna menggunakan layanan ini, maka domain yang dipilih akan memiliki embel-embel, seperti namadomain.moodlecloud. Tidak hanya itu, layanan ini bisa digunakan hanya dengan melakukan sign up saja.
3. Menggunakan WordPress Integration
WordPress integration merupakan sebuah website berbasis CMS yang terintegrasi dengan Moodle dengan bantuan plugin, seperti Edwiser Bridge. User hanya perlu melakukan instalasi pada direktori plugin. Lakukan setup plugin tersebut agar bisa terhubung dengan Moodle.
Baca juga: Pengertian Hosting, Jenis, Fungsi, & Cara Kerjanya [LENGKAP]
Berkat perkembangan teknologi, Moodle dapat memudahkan user dalam membuat sistem manajemen pembelajaran atau LMS serta menjadi peluang bisnis baru ketika pandemi. Jadi, demikianlah pembahasan kali ini tentang Moodle. Semoga dapat menambah wawasan Anda seputar dunia teknologi.
Tidak ada komentar